Gerakan aceh merdeka didirikan oleh Prof.Dr.Tgk.Tjhik Hasan Bin Muhammad diTiro.B S, MA, Ph. D, LL.D. Gerakan aceh merdeka atau lebih dikenal dengan sebutan Gam pertama kali di deklarasi oleh hasan tiro di gonoeng halimon pidie pada tanggal 04 desember 1976. Alasan berdirinya gerakan aceh merdeka aldam catatan sejarah,
$ads={1}Aceh dapat dikatakan sebagai daerah yang tidak pernah lepas dari konflik. Pasca kemerdekaan Indonesia, Konflik antara aceh dan pemerintah pusat pertama kali terjadi pada saat gerakan darul islam (DI/TII) pimpinan tengku Daud beureueh diproklamirkan pada tahun 1953.
Pemberontakan ini dipicu oleh peleburan provinsi ceah ke dalam provinsi sumatra utara yang menyebabkan timbulnya kekecewaaan masyarakat aceh terhadap kebijakan tersebut. Sehingga muncul dorongan untuk memisahkan diri dari negara kesatuan republik nidonesia oleh tokoh aceh.
Konflik ini kemudian dapat direda dengan diberikannya status istimewa bagi aceh dengan otonomi khusus dalam bidang agama, adat, dan pendidikan pada tahun 1959. Setelah beberapa saat mengalami masa damai, konflik antara aceh dan pemerintah pusat kembali terjadi pada saat Hasan Tiro memproklamasikan kemerdekaan aceh pada tanggal 4 Desember 1976.
Pemicu konflik ini adalah kemarahan atas penyelenggaraan pemerintahan caeh yang didominasi orang jawa dan ekploitasi atas kekayaan alam aceh yang tidak memberikan hasil yang adil bagi masyarakat aceh. Legitimasi kekuasaan orde baru banyak disandarkan pada kemampuan pemerintah dalam menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi pada angka yang tinggi.
Dalam prakteknya, usaha untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi ini mengorbankan aspek keadilan dan kurang memerhatikan aspek keberlanjutan. Eksploitasi sumber daya alam yang terjadi secara besar-besaran serta kurang memerhatikan kepentingan masyarkat lokal yang kemudian komflik menjadi tak terhindarkan.
Di awal pemerintahan tahun 1966, Soeharto memperoleh dukungan kalangan elit dan membentuk partai Golongan karya (Golkar). pemerintahan yang sentralistik ini dikuasai sepenuhnya oleh militer. Kepemimpinan soeharto menimbulkan kekecewaan terutama di kalangan elit aceh. Pada era Soeharto aceh hanya menerima 1% dari anggaran pendapatan nasional dengan kontribusi 14% dari GDP nasional.
Sebagian besar hasil kekayaan aceh di ambil oleh pembentuk kebijakan di Jakarta. Meningkatnya tingkat produksi minyak bumi yang dihasilkan aceh. Pada tahun 1970 dan 1980 dengan nilai 1,3 milliar dolar amerika tidak untuk memperbaiki kehidupan sosial masyarakat aceh.
Sebagian besar dari pendapatan di aceh diserap oleh petinggi pemerintahan di Jakarta. pada tahun 1980 Hasan Tiro dan pengikutnya hengkang ke swedia dengan kondisi aceh tetap tidak aman. Rezim soeharto bertindak semakin tegas dengan mendeklarasikan aceh Menjadi Daerah Oprasi Militer (DOM).
Pada tahun 1989 Aceh sumatra national liberation rfont melakukan serangkaian penyerangan terhadap pos polisi dan militer di Pidie untuk merampas amunisi dan lusinan senjata otomatis. Pelaksanaan DOM yang melibatkan puluhan batalion pasukan elit untuk menangkap sekitar 5.000 anggota GAM merupakan kampanye kontra pemberontakan terbesar sejak 1960.
Kebangkitan gerakan ini tentu saja merisaukan pemerintah lokal maupun pusat, apalagi ketika gerakan ini semakin membesar dan sulit untuk di padamkan. Bahkan selain melakukan modernisasi organisasi dan kepemimpinan, Gam juga berhasil melakukan gangguan keamanan yang lebih luas secara terus-menerus.
$ads={2}Di awal Pemerintahan tahun 1966, Soeharto memperoleh dukungan kalangan elit dan membentuk partai golongan karya (Golkar). Pemerintahan yang sentralistik ini dikuasai sepenuhnya oleh militer, Kepemimpinan Soeharto menimbulkan kekecewaan terutama di kalangan elit Aceh.