Empat jenderal belanda tewas saat perang aceh

Empat-Jenderal-belanda-tewas

Perang Aceh melawan Belanda yang memakan waktu seperempat abad menimbulkan duka bagi kedua belah pihak. Bagi Belanda.ini adalah perang terbesarnya dalam menghadapi perlawanan rakyat Aceh yang siap berjuang kapanpun demi agama dan bangsanya.

$ads={1}Perang melawan Aceh merupakan perang terbesar dalam sejarah mereka sejak empat jenderal besar mereka tewas dalam perang tersebut. Dalam tulisan singkat ini,  aceh loen sayang akan membahas tentang empat Jenderal Belanda yang tewas dalam Perang Aceh.

JOHAN HARMEN RUDOLF KOHLER

Empat-Jenderal-belanda-tewas

Köhler tewas dalam Perang Aceh I pada tanggal 14 April 1873 selama pemeriksaan setelah menguasai kembali Masjid Agung Baiturrahman. Saat itu, dia ditembak betul di dalam paru-parunya. Di samping itu, mayatnya dibawa ke Singapura oleh kapal, Koning der Nederlanden dan dikebumikan di tanah perkuburan Tanah Abang, Batavia.

Walau bagaimanapun, pada tahun 1976 mayat Köhler dipindahkan dan dimakamkan di pemakaman Kerkhoff di Banda Aceh. Untuk mengenang peristiwa kematian Köhler, pemerintah Aceh membangun tugu peringatan di tempat Köhler ditembak hingga tewas. Tempat itu berada di bawah pohon Geulumpang di depan Masjid Agung Baiturrahman. Banda Aceh.

JOHANNES LUDOVICIUS JAKOBU HUBERTUS PEL

Empat-Jenderal-belanda-tewas

Johannes Ludovicus Jacobus Hubertus Pel adalah tokoh tentera Belanda.  Dia adalah panglima di bawah Jenderal Jan van Swieten yang kemudian menjadi mayor jenderal. Selain itu, Johannes Ludovicius Jakobus Hubertus Pel diangkat sebagai penguasa sipil dan militer di Aceh. Setelah dikalahkan oleh Mayor Joost Hendrik Romswinckel dalam Perang Aceh II, Militer Belanda kemudian berangkat ke Batavia yang sekarang disebut Jakarta pada tanggal 26 April 1874.

Dalam hal ini Jenderal Johannes Ludovicius Jakobus Hubertus Pel berada pada posisi yang sulit karena harus mengurus pemerintahan. moral pasukan yang sedang down saat itu. Selain itu, ia meninggal dan banyak sekali pasukan yang meninggal akibat penyakit tropis dan kolera. Dengan cara ini, akses menuju laut juga terhambat karena cuaca buruk.

HENRY DEMMENI

Empat-Jenderal-belanda-tewas

Henry Demmeni dilahirkan pada 5 September 1830 di Mulhouse, kerjayanya dimulakan ketika dia menjadi pemerintah sipil dan tentera Aceh pada tahun 1884. Pada masa itu, Aceh sedang dalam peperangan yang retak dengan semangat Prang Sabi yang dibacakan oleh Teungku Chik Ditiro hingga pasukan Aceh bisa mendominasi Benteng Belanda.

Selain itu, pengkhianatan terhadap Teuku Umar dan penyerangan bersama dengan sandera Nicero dan Hoc Conton di wilayah Teunom. Dalam hal ini, Demmeni meminta Teuku Umar untuk membebaskan kapal dan menyandera kapal Nicero Inggris di Teunom, namun yang terjadi kemudian adalah Teuku Umar menyerang 32 Tentara Belanda yang ikut dengannya dengan Kapal Bengkulen dan bergabung dengan raja Teunom.

$ads={2}Belanda dikejutkan dengan kejadian tersebut dan akhirnya mereka membayar permintaan Teunom King sebesar 10.000 dolar agar Kapal Nicero beserta 18 awaknya dibebaskan. Pada tahun 1886, Demmeni menderita demam tinggi hingga tidak bisa bergerak. Akhirnya ia mengundurkan diri dari jabatannya dan berangkat ke Paya Kumbuh, Sumatera Barat untuk berobat. Dia kemudian meninggal sebelum mencapai rumah sakit.

JAN JACOB KAREL DE MOULIN

Empat-Jenderal-belanda-tewas

Jan Jacob Charles Moulin lahir di Maastrict pada tanggal 13 Desember 1845 berdomisili sebagai Walikota Jenderal. Ia diangkat sebagai gubernur sipil dan militer pada 21 Juni 1889. Setelah 18 hari menjabat sebagai gubernur sipil dan militer, ia diberitahu meninggal pada 8 Juli 1896 di Kutaraja.

Post a Comment

Previous Post Next Post